Statemen Bupati Banjarnegara Bikin Geram Suku Batak, Keluarga Besar PBB Akan Tempuh Jalur Hukum

Berita908 views

BEKASI – “Kami merasa tersakiti oleh statemen yang bapak sampaikan (Bupati Banjarnegara-red) belum lama ini dan sudah viral di media sosial. Saya Lambok F Sihombing, S.Pd, atas nama Keluarga Besar Organisasi Pemuda Batak Bersatu akan menempuh langkah upaya hukum sesuai undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia ini”.

Demikian disampaikan Ketua Umum Pemuda Batak Bersatu untuk menanggapi ucapan yang terlontar dari seorang pejabat publik, di kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Batak Bersatu, Jl. Boulevard Raya Ruko RSK 3 No 12, Jaka Bekasi, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Rabu (25/08/21).

Dalam hal ini, ia sangat menyayangkan kenapa bisa seorang pejabat publik mengucapkan sebuah kalimat yang mencederai dan melukai hati suku batak, secara khusus marga Pandjaitan? Seharusnya, dia (Bupati Banjarnegara-red) lebih bijaksana dalam sikap maupun perbuatan.

“Dia ini kan tokoh publik, dan pejabat daerah. Harusnya menjadi teladan, contoh yang baik bagi warga negara Indonesia. Jadi dengan ini, kami memprotes keras, kami tersinggung. Sekali lagi kami akan melakukan langkah-langkah hukum, karena kami anggap bahwa apa yang diucapkan merupakan sebuah tindakan rasis yang telah menyakiti hati orang batak,” tegas Lambok.

Untuk diketahui, dilansir dari merdeka.com, bahwa Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kembali ramai menjadi sorotan publik setelah ia salah menyebut nama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menjadi ‘penjahit’. Pernyataan Budhi yang menyebut Luhut pejahit itu pun kemudian viral di media sosial.

Setelah ramai diperbincangkan, pria yang akrab disapa Wing Chin itu pun menyampaikan permintaan maaf sekaligus menjelaskan alasan kenapa dirinya sampai salah menyebut nama.

Sebelumnya, dalam video berdurasi sekitar 1 menit 17 detik yang beredar Budhi awalnya tengah melaporkan perkembangan kasus Covid-19 di Banjarnegara, Jawa Tengah. Kemudian, di tengah wawancara tersebut ia mendadak salah menyebut nama Luhut Binsar Panjaitan menjadi Pak Penjahit.

“Turunlah PPKM Darurat. Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti oleh Menteri Dalam Negeri, dan dilaksanakan pada waktu itu rapat sama menteri siapa itu penjahit, menteri orang Batak itu, (Luhut Binsar Pandjaitan) ya pak penjahit,” kata Budhi dalam potongan video yang viral.

Sampaikan Permintaan Maaf dan Jelaskan Alasannya

Setelah video tersebut viral dan ramai menjadi perbincangan, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui akun Instagram @kabupatenbanjarnegara kemudian mengunggah permintaan maaf yang disampaikan Budhi Sarwono kepada Luhut.

Budhi mengatakan, bahwa dirinya tidak mempunyai maksud untuk menghina atas kesalahan penyebutan nama tersebut. Ia mengaku tak hafal dengan nama panjang Luhut sehingga membuatnya salah sebut.

“Mohon maaf kemarin saya menyebut (nama) Pak Penjaitan karena saya kurang hafal namanya panjang sekali ini sekarang saya baca. Yang jelas dan saya mohon maaf adalah bapak Menko Marves Bapak Luhut Binsar Pandjaitan itu yang menginstruksikan kepada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota,” kata Budhi Sarwono dikutip dari Instagram @kabupatenbanjarnegara.

“Sekali lagi kami mohon maaf kepada bapak Menko Marinves bapak Luhut Binsar Pandjaitan yang kemarin kami sebut pak penjahit karena saya tidak hapal semuanya. Mohon kepada bapak menteri bisa memaafkan saya,” tambahnya.

Minta Maaf Kepada Warga Tapanuli

Selain meminta maaf kepada Menteri Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Budhi Sarwono juga menyampaikan permintaan maaf-nya kepada warga Tapanuli yang memiliki marga Pandjaitan.

“Kepada semua warga Tapanuli yang memiliki marga Pandjaitan, kami tidak punya niat jelek untuk menghina siapa saja. Maafkan saya ini karena keterbatasan saya, kemampuan saya dan kelemahan saya, saya mohon dimaafkan yang setulus-tulusnya,” kata Budhi.

(Dep MPP)

Komentar